Keyakinan Salmafina Sunan hingga Pelaku Pengancaman Syifa Hadju

Selebgram Salmafina Sunan memberikan pengakuan mengenai keputusannya untuk kepindahan agama tidak mudah untuk diterima Sunan Kalijaga serta Heidy Sunan. Ia pun juga menyebutkan, keputusan itu memang membuat hati kedua orangtuanya tersebut hancur.

Hal tersebut memang dikatakan Salmafina pada saat seorang warganet bertanya mengenai caranya meyakinkan orangtua mengenai keyakinan barunya. “Ibu serta ayahku pun juga belum dapat menerima banget kok kalau aku pindah keyakinan,” ujarnya seperti yang telah dilansir dari Story Insta pribadinya, pada tanggal 1 Maret 2020.

Mantan istri Taqy Malik itu memberikan penilaian apabila semua orangtua pasti akan terluka apabila anaknya berpindah agama. Tetapi cara terbaik untuk mengobati luka itu ialah dengan memberikan waktu terhadap mereka. Supaya orangtua dapat menerima keputusannya, Salmafina pun berusaha menampilkan pribadinya supaya lebih baik dalam memegang teguh keyakinan barunya. Sementara untuk sisanya, dia menyerahkan seutuhnya terhadap Tuhan.

Meninggalkan berita mengenai Salmafina Sunan, sekarang ini beralih ke berita istri pertama Kiwil, Rohimah. Dia mengaku tidak mencemaskan apabila suaminya menikah lagi sesudah resmi bercerai dari Meggy Wulandari. Tetapi, dia mengharapkan sang komedian mengabulkan satu permintaannya. “Saya cuma minta tolong untuk diperkenalkan perempuan itu sebelum kamu menikah,” ujarnya seperti yang telah dilansir dari Starpro Indonesia, pada tanggal 2 Maret 2020.

Permintaan Rohimah tersebut memang tidak tanpa alasan. Ia juga mengaku Kiwil sempat menyembunyikan perkawinannya dengan Meggy pada tahun 2004. Ia pun baru mengerti mengenai keberadaan istri muda sang komedian itu melalui telepon. Meskipun Kiwil menjalani praktik poligami, Rohimah tidak merasa dikhianati dikarenakan menganggap perhatian serta tanggung jawab sang suami untuk keluarga tidak pernah berubah.

Hot gosip yang terakhir menyuguhkan kabar dari lanjutnya kasus pengancaman pembunuhan yang dialami oleh Syifa Hadju. Menurut pihak yang berwajib, pengirim ancaman tersebut diperkirakan mengalami gangguan jiwa.

“Ada informasi apabila yang bersangkutan mengalami sedikit gangguan kejiwaan,” kata Kasat Reskrim Polres Tangerang Selatan, AKP Muharram Wibisono, pada tanggal 2 Maret 2020.

Mengenai temuan itu penyidik Polres Tangerang Selatan melakukan pendalaman. Karena selama ini pemeriksaan mereka tak menemukan tanda-tanda gangguan jiwa terhadap pelaku. Tetapi jika benar mengalami gangguan jiwa, maka polisi tak akan memeriksa yang bersangkutan. Pelaku akan diamankan polisi dikota Karanganyar, Jawa Tengah, pada tanggal 1 Maret 2020.