Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono angkat bicara mengenai penghentian sementara tentang proyek Kereta Cepat Jakarta menuju Bandung. Proyek Kereta Cepat Jakarta menuju Bandung akan diberhentikan selama dua minggu terhitung dimulai hari ini.
Terkait pengberhentian sementara proyek Kereta Cepat Jakarta menuju Bandung tersebut dimohon dari Plt Direktur Jenderal Konstruksi yang memang merupakan Ketua Komite Keselamatan Konstruksi Danis Sumadilaga.
“Dua minggu akan diberhentikan, dua minggu itu dimulai hari ini. Bukan diberhentikan, namun untuk memperbaiki metode kerjanya,” ujar Basuki lewat pesan suara WhatsApp di Manado, Senin yang lalu.
Basuki juga menyoroti sistem kerja dari keselamatan serta kesehatan kerja proyek Kereta Cepat Jakarta menuju Bandung. Karena, sistem kerjanya justru akan membuat banjir di Tol Jakarta menuju Cikampek.
“jelas K3-nya ya, yang semisal dia menutup drainase-drainase tol, akan dibongkar nanti dibuat lagi agar tidak ada banjir. kan kemarin ada beberapa titik yang berada di tol banjir, itu dikarenakan drainasenya ketutup,” ujar Basuki.
Basuki juga mengimbuhkan, pada saat ini pihak PT Kereta Cepat Indonesia-China serta kontraktor proyek Kereta Cepat Jakarta menuju Bandung harus memperbaiki sistem kerjanya, dan kemudian baru dapat meneruskan pengerjaan infrastruktur proyek Kereta Cepat Jakarta menuju Bandung.
“Jadi ini sekedar supaya mereka bekerjanya tidak cuma mengerjakan infrastrukturnya namun memperbaiki drainase nya dulu. sebab nanti Japek Elevated haruslah selesai diperbaiki, kita tentu akan membuka yang ini (Japek bawah),” ujarnya.
Nilai pengerjaan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang totalnya mencapai Rp60 triliun akan sangat tidak pantas apabila membuat masalah untuk proyek yang lain.
“Jadi saya telah berkoordinasi dengan pak Menteri Perhubungan, sebab itu di bawah Menhub, kami cuma bisa membantu di Komisi Keamanan Jembatan Panjang serta terowongan dan jalan. Itu kan jembatan yang panjang, jadi itu juga dibantu oleh komisi itu, termasuk juga dengan K3nya,” katanya. Dengan terbengkalainya proyek infrastruktur ini akan berdampak pada pembengkakan mengenai anggarang yang telah ditetapkan. Tentu saja hal ini sangat merugikan negara.