Faktor Risiko Stroke di Usia Muda yang Sering Diabaikan

Stroke sering dianggap sebagai penyakit yang hanya menyerang orang lanjut usia, tetapi kenyataannya, stroke di usia muda juga semakin sering terjadi. Kondisi ini bahkan bisa dialami oleh mereka yang berusia di bawah 45 tahun. Mengetahui faktor risiko stroke pada usia muda sangat penting agar dapat mengantisipasi dan mencegahnya sejak dini. Berikut adalah beberapa faktor risiko yang sering diabaikan dan perlu diwaspadai.

1. Gaya Hidup Tidak Sehat

Gaya hidup yang tidak sehat menjadi salah satu faktor utama yang meningkatkan risiko stroke pada usia muda. Kebiasaan merokok, misalnya, dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah dan meningkatkan risiko penggumpalan darah. Selain itu, konsumsi alkohol berlebihan juga berkontribusi pada kerusakan pembuluh darah dan meningkatkan tekanan darah. Gaya hidup sedenter atau kurang aktivitas fisik membuat metabolisme tubuh menurun, yang berakibat pada peningkatan tekanan darah dan risiko stroke.

2. Hipertensi

Hipertensi atau tekanan darah tinggi sering kali tidak memiliki gejala yang jelas, sehingga banyak yang tidak menyadarinya. Padahal, hipertensi adalah salah satu penyebab utama stroke karena dapat merusak dinding arteri dan memicu penyumbatan darah. Anak muda yang memiliki kebiasaan makan tinggi garam dan kurang berolahraga berisiko tinggi mengalami hipertensi. Mengukur tekanan darah secara rutin adalah langkah pencegahan yang penting, terutama bagi yang memiliki riwayat keluarga dengan tekanan darah tinggi.

3. Kolesterol Tinggi

Pola makan yang tinggi lemak jenuh, seperti makanan cepat saji atau makanan olahan, dapat menyebabkan peningkatan kadar kolesterol dalam darah. Kolesterol tinggi menyebabkan plak di pembuluh darah, yang bisa mempersempit arteri dan mempersulit aliran darah ke otak, sehingga meningkatkan risiko stroke. Pada usia muda, kebiasaan makan yang tidak sehat sering kali tidak terlalu dipedulikan, padahal dampaknya bisa sangat serius.

4. Diabetes

Diabetes tidak hanya berdampak pada metabolisme tubuh, tetapi juga meningkatkan risiko stroke. Kadar gula yang tinggi dapat merusak pembuluh darah dan mempengaruhi aliran darah ke otak. Saat ini, jumlah penderita diabetes tipe 2 di kalangan anak muda terus meningkat akibat gaya hidup yang kurang sehat. Mereka yang memiliki riwayat keluarga diabetes perlu lebih berhati-hati dan menjaga pola makan serta rutin berolahraga untuk mengendalikan kadar gula darah.