Mengenal Sindrom Cushing, Penyebab Susah Tidur


Sindrom Cushing adalah suatu kondisi di mana hormon kortisol dalam tubuh terlalu tinggi. Akibatnya, salah satu konsekuensi utama adalah kualitas tidur yang buruk. Contohnya berkisar dari insomnia hingga bangun di tengah malam atau dini hari. Jika dibiarkan, masalah tidur ini secara alami bisa membuat tubuh lelah di pagi hari saat harus berolahraga. Belum lagi gejala sindrom Cushing lainnya, seperti penambahan berat badan dan lemak wajah.

Penyebab Sindrom Cushing

Kelenjar adrenal berperan sebagai produksi hormon kortisol. Jika kadarnya berlebihan atau bahkan tidak normal, ini dapat menjadi penyebab sindrom Cushing. Padahal, peran hormon kortisol yang normal cukup krusial. Jadi, apa yang menyebabkan sindrom Cushing?

Minum Obat

Penyebab paling umum dari sindrom siklus tidur terganggu ini adalah konsumsi kortikosteroid. Apalagi jika dosis dan lama pemakaiannya tinggi dan lama.

Secara umum, itu adalah obat untuk mengobati penyakit seperti lupus dan mencegah penolakan setelah transplantasi organ. Selain itu, suntikan steroid dosis tinggi untuk sakit punggung juga bisa menyebabkan sindrom ini.

Tumor

Contohnya termasuk tumor hipofisis, tumor ektopik, dan kelenjar adrenal abnormal. Selain itu, memang benar bahwa sindrom Cushing bukanlah penyakit keturunan. Namun, ada kecenderungan seseorang memiliki tumor kelenjar endokrin karena pengaruh riwayat keluarga.

Sindrom Cushing dan Masalah Tidur

Adapun masalah tidur, penderita sindrom Cushing lebih rentan terhadap hal-hal berikut:

  • Apnea tidur

Orang dengan sindrom Cushing tiga kali lebih mungkin mengembangkan sleep apnea, terutama seiring bertambahnya usia. Ini menurut survei populasi di Taiwan.

  • Insomnia

Tingkat kortisol yang tinggi dalam tubuh juga rentan terhadap insomnia. Faktanya, ini adalah salah satu tanda paling umum dari masalah kelenjar adrenal. Hubungan tersebut merupakan perubahan pada bagian otak yang mengontrol kewaspadaan, aktivitas tidur, dan ritme sirkadian.

  • Bangun di tengah tidur

Ada juga gejala lain, yaitu terbangun di tengah malam atau dini hari. Kondisi ini membuat seseorang merasa sangat mengantuk ketika harus melakukan aktivitas di siang hari.

Untuk mengetahui langkah pengobatan mana yang paling tepat, dokter memiliki akses ke anamnesis, pemeriksaan fisik dan, tentu saja, tes laboratorium. Tes semacam itu penting dalam membedakan sindrom Cushing dari penyebab lain kelebihan kortisol, seperti sindrom pseudo-Cushing.