Pandemi COVID-19 telah mengubah cara hidup kita secara drastis, termasuk bagaimana anak-anak menggunakan gawai dan teknologi. Meskipun gawai dapat menjadi alat yang bermanfaat dalam menjaga koneksi sosial dan memfasilitasi pembelajaran jarak jauh selama pandemi, orangtua perlu waspada terhadap dampak negatif penggunaan gawai pada anak-anak. Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan:
1. Peningkatan Waktu Layar:
Selama pandemi, anak-anak mungkin menghabiskan lebih banyak waktu di depan layar gadget untuk pembelajaran daring, hiburan, dan berkomunikasi dengan teman-teman mereka. Penyimpangan ini dari rutinitas normal mereka dapat menyebabkan peningkatan risiko masalah kesehatan seperti kelelahan mata, sakit kepala, dan gangguan tidur.
2. Potensi Ketergantungan:
Peningkatan waktu layar yang signifikan juga meningkatkan risiko anak-anak menjadi kecanduan gawai. Penggunaan yang berlebihan dapat mengganggu pola tidur, menurunkan produktivitas, dan bahkan menyebabkan masalah kesehatan mental seperti kecemasan dan depresi.
3. Isolasi Sosial dan Gangguan Kesehatan Mental:
Pembatasan sosial yang diperlukan selama pandemi dapat menyebabkan isolasi sosial pada anak-anak. Meskipun gawai dapat membantu menjaga koneksi dengan teman-teman dan keluarga, penggunaan yang berlebihan juga dapat menyebabkan perasaan kesepian, kecemasan, dan depresi.
4. Konten yang Tidak Sesuai:
Anak-anak mungkin lebih rentan terhadap paparan terhadap konten yang tidak sesuai di internet ketika mereka menghabiskan lebih banyak waktu online. Ini termasuk konten yang berbahaya, berlebihan, atau merugikan seperti kekerasan, pornografi, atau perundungan daring.
5. Penurunan Aktivitas Fisik:
Penggunaan gawai yang berlebihan dapat mengurangi waktu yang dihabiskan anak-anak untuk bermain di luar rumah dan berpartisipasi dalam aktivitas fisik. Hal ini dapat menyebabkan peningkatan risiko obesitas, masalah kesehatan jantung, dan penurunan kesehatan fisik secara keseluruhan.
6. Gangguan Pembelajaran:
Pembelajaran jarak jauh melalui gawai mungkin tidak sama efektifnya dengan pembelajaran tatap muka. Beberapa anak mungkin kesulitan berkonsentrasi, berinteraksi dengan guru dan teman sekelas, atau mengatasi gangguan teknis yang mungkin timbul selama pembelajaran daring.
7. Pola Tidur yang Terganggu:
Peningkatan waktu layar sebelum tidur dapat mengganggu pola tidur anak-anak dan menyebabkan masalah tidur seperti kesulitan tidur atau insomnia. Gangguan tidur ini dapat berdampak negatif pada kesehatan fisik, kesejahteraan mental, dan kinerja akademis mereka.
8. Perubahan Perilaku dan Emosi:
Anak-anak yang terlalu banyak menggunakan gawai juga mungkin menunjukkan perubahan perilaku dan emosi, seperti iritabilitas, kesulitan berkonsentrasi, atau reaksi marah saat gawai mereka disita. Hal ini dapat menimbulkan konflik dalam hubungan keluarga dan memengaruhi kesejahteraan psikologis mereka.