Demam berdarah dengue adalah penyakit yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti yang membawa virus dengue. Ketika nyamuk menggigit seorang anak, virus memasuki aliran darah dan menyebabkan infeksi.
Menurut data Centers for Disease Control and Prevention (CDC), penyakit ini mewabah di beberapa negara di Asia Tenggara, Amerika Latin, dan Kepulauan Pasifik.
Orang yang terinfeksi dapat tanpa gejala dengan berbagai tingkat keparahan. Selain itu, gejala demam berdarah pada anak bisa disalahartikan sebagai penyakit lain, seperti flu. Inilah sebabnya mengapa kepekaan orang tua diperlukan untuk perawatan yang cepat dan tepat.
Pada umumnya gejala demam berdarah pada anak dimulai 4-7 hari setelah digigit nyamuk dan biasanya berlangsung sekitar 3-10 hari.
Mengidentifikasi tanda-tanda DBD pada anak, diikuti dengan pengobatan yang tepat dan perawatan suportif, dapat secara signifikan mengurangi risiko komplikasi medis dan kematian. Lantas, apa saja ciri-ciri DBD pada anak yang harus diketahui orang tua?
Gejala demam berdarah pada anak
Meski begitu, ada beberapa ciri DBD pada anak yang harus diwaspadai, seperti:
Demam tinggi tanpa penyebab yang jelas
Jika Anda khawatir anak Anda akan menunjukkan tanda-tanda demam berdarah, segera temui dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Demam mereda dan digantikan oleh gejala yang mengganggu
Ingatlah bahwa dua hari pertama setelah demam adalah yang paling penting. Dokter akan memeriksa fase DBD pada anak setelah demam tinggi berlalu untuk menentukan apakah ia menderita demam berdarah. Itulah ciri-ciri penyakit demam berdarah pada anak yang harus Anda waspadai.
Demam berdarah yang parah terjadi ketika pembuluh darah anak menjadi rusak dan bocor. Trombosit dalam aliran darah juga berkurang, sehingga berbahaya bagi keselamatan anak.
Anak-anak yang menunjukkan gejala demam berdarah yang parah seperti dijelaskan di atas harus dirawat di rumah sakit, terutama jika terjadi pada bayi di bawah usia 12 bulan.
MENGATASI DBD PADA ANAK
Setelah Anda mengetahui gejala demam berdarah pada anak, Anda juga perlu memahami pengobatannya. Namun nyatanya, untuk penyakit demam berdarah pada anak-anak atau orang dewasa, belum ada obat yang secara khusus menyembuhkan penyakit tersebut.
Penanganan demam berdarah yang cepat dan tepat pada anak dapat diberikan untuk menurunkan demam, gejala dan rasa sakit yang terjadi, apalagi jika gejala anak tidak memerlukan rawat inap.
Untuk mengurangi demam tinggi yang terkait dengan demam berdarah, asetaminofen adalah obat yang paling aman. Namun, Anda harus berkonsultasi dengan dokter sebelum memberikannya kepada anak-anak.
Juga, pastikan anak Anda terus mendapatkan banyak air dan istirahat. Anda juga harus menghindari penggunaan obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID), seperti ibuprofen dan asam mefenamat, karena terbukti memperburuk perdarahan.
Jika anak Anda menderita demam berdarah yang parah dan memerlukan rawat inap, dokter akan memberikan cairan infus (IV) dan elektrolit (garam) untuk menggantikan cairan yang hilang melalui muntah atau diare.
Jika dilakukan dengan cepat, pengobatan ini biasanya cukup efektif untuk mengobati demam berdarah. Pada kasus yang lebih lanjut, dokter mungkin perlu melakukan transfusi darah.